Klik Iklan nya, dapatkan peluang bisnis nya.

Selasa, 28 Oktober 2008



Penafsiran positif dari suatu peristiwa

Peristiwa : Sakit
Penafsiran :
mekanisme tubuh untuk menyeimbangkan kembali sistem metabolisme tubuh untuk bisa lebih sehat.

Peristiwa : Gagal
Penafsiran :
proses belajar untuk pematangan guna meraih sukses yang lebih tinggi.

Peristiwa : Cinta ditolak
Penafsiran :
bukan pasangan yang tepat untuk saya. Akan ada jodoh saya yang lebih cocok dan pas.

Peristiwa : Kematian orang terdekat
Penafsiran :
Dipanggil yang memberi hidup sehingga orang yang kita cintai terbebas dari kehidupan dunia yang sesak dan penat

Peristiwa : PHK
Penafsiran :
Kesempatan untuk menjadi pengusaha dan mencari pekerjaan yang lebih cocok dan sukses.

Peristiwa : Tidak lulus
Penafsiran :
Kesempatan belajar untuk menjadi lebih baik dan berprestasi.

Peristiwa : Ditolak
Penafsiran :
Kesempatan untuk memahami kebutuhan kebutuhan orang lain sehingga lebih bijak dan cerdas.

Peristiwa : Takut
Penafsiran :
Takut tidak menghasilkan apa - apa, selain ketakutan itu sendiri.

Peristiwa : Egois
Penafsiran :
Sukses adalah kerja tim, memikirkan diri sendiri adalah sifat kekanak - kanak an yang menghambat kesuksesan.

Peristiwa : Malas
Penafsiran :
Malas, penyakit berbahaya yang harus disingkirkan.

Peristiwa : Benci
Penafsiran :
Api yang bisa membakar semuanya, termasuk diri sendiri, buang jauh jauh.

Peristiwa : Tidak percaya
Penafsiran :
Apa yang kita beri itulah yang kita terima, jika kita tidak percaya kepada orang lain, mengapa mereka harus mempercayai kita ?

Peristiwa :Masalah
Penafsiran :
Setiap masalah menyediakan peluang sukses yang lebih besar.

Peristiwa : Rendah diri
Penafsiran :
Tidak ada bedanya antara saya dan mereka, jika mereka bisa, saya juga bisa.

Peristiwa : Tidak bisa
Penafsiran :
Kata siapa ?, saya belum mencobanya, saya harus mencoba. Hasil terbaik akan didapat jika dilakukan berulang kali.

Peristiwa : Sulit
Penafsiran :
Tidak ada yang mudah untuk yang berharga dan besar.

Cobalah buat daftar negatif apa yang sering terjadi dalam diri anda. Kemudian ambil secarik kertas. Pejamkan mata dan merenungkanlah. Biarkan pikiran anda berkelana secara liar kemana saja. Mulai dari dari kecil, anak - anak, remaja, pemuda, memiliki keluarga, anak, dan pekerjaan. Buka mata anda, kemudian catat atau peristiwa yang membuat anda marah, putus asa dan sedih. Kemudian mulailah dengan gembira memberikan penafsiran baru seperti diatas. Buatlah berulang - ulang, selain melatih anda, hal ini juga memberikan pelajaran bawah sadar anda untuk mengubah peristiwa negatif menjadi positif. Lakukanlah latihan ini secara terus menerus sehingga anda menjadi orang yang berpikiran positif 100 persen. Dalam perjalanan karakter anda akan diuji ketika berhubungan dengan anak, istri, tetangga, teman, atasan, bawahan, kolega bisnis atau dengan masalah. Apakah anda sudah bisa membuat penafsiran yang selalu positif atau belum.

Senin, 27 Oktober 2008




Alat bantu menemukan panggilan hidup

1. Ambillah sehelai kertas kemudian tuliskan sebanyak mungkin pekerjaan yang paling disenangi dan menarik minat anda. Jangan batasi apapun dan berapapun yang keluar spontan dari pikiran anda.

2. Kemudian lingkari beberapa pekerjaan yang paling mungkin anda kerjakan, senang adu burung dara, nonton bola, jalan - jalan jika itu muncul di kertas, dan anda merasa yakin bahwa kesenangan itu akan anda jadikan profesi atau peluang bisnis. Jangan ragu, kenapa tidak ?, kalau ini sudah anda kerjakan berhentilah sejenak, tarik napas dalam - dalam. Kemudian berfantasilah, apa yang akan terjadi jika mengambil salah satu dari beberapa yang mungkinanda lakukan.

3. Ambillah keputusan untuk memantapkan, ambil satu yang paling menarik dan bisa sukses sebagai " profesi ".

4. Carilah orang yang sukses menekuni bidang yang ingin anda masuki, belajarlah pada ahlinya, cari cara yang tepat. Jadi asistennya, jadi staf, jadi sopirnya atau bahkan jadi pembantunya. Atau secara diam - diam amati dan belajarlah kepada orang sukses tersebut. Baca beritanya, beli dan amati karyanya atau apa saja yang bisa membuat anda bisa belajar, bisa mencontoh.

5. beranilah mandiri untuk memulai panggilan hidup.

Perhatikan profesi yang bisa anda ambil di bawah ini.

Jasa
Bengkel, otomotif, komputer, elektronik, pertukangan, mebeler, bangunan dll

Keuangan
perbankan, asuransi, saham, reksadana dll

Penitipan
Mobil, motor, anak, binatang, barang berharga, dll

Konsultan
Manajemen, Teknologi Informasi, keuangan, kesehatan, hukum, teknik, dll

Sewa
rumah, toko, mobil, motor, alat berat, binatang, tanaman hias, dll

Pendidikan
Dosen, trainer, motivator, ustadz, pastor dll

Pariwisata
Ticketing, travel, suvenir, pemandu, hotel, restoran, tempat rekreasi, hiburan dll.

Transportasi
Pilot, pramugari, masinis, nakhoda, dll

Minggu, 26 Oktober 2008

Motivasi diri.



Perubahan itu wajid

Teman SMA saya bekerja sebagai buruh di Tangerang, dia tinggal di sebuah rumah kontrakkan yang sempit, dengan dua orang anaknya, setiap hari dia selalu mengeluh karena kekurangan, ketika saya menyuruhnya berhenti dan bekerja di tempat lain atau jualan, dia berteriak," gila kamu !, hidup sudah susah begini dan saya tidak punya pengalaman dan modal untuk jualan". Sudah lima tahun dia menjalani hidup yang serba kekurangan. Wajahnya semakin kusut dan badannya pun semakin tipis tidak karuan. Kegelisahannya semakin memuncak karena ada isu PHK, Ternyata kecemasannya benar, dia termasuk orang yang di PHK. Dengan berbekal uang jasa dua kali gaji ( bukan pesangon ) dia membuka bengkel pertukangan kayu di tanah kosong dekat sebuah perumahan. Dia membeli mebel bekas di reparasi kemudian dijualnya lagi, atau memenuhi panggilan untuk mereparasi mebel pelanggannya. Awalnya memang sangat sulit seperti yang diceritakannya, satu tahun kemudian dia sudah bisa membeli motor dan akhirnya bisa kredit rumah.

===================================================================================

Cerita teman saya diatas menggambarkan bahwa ketakutanlah yang sebenarnya menghantuinya, bukan fakta, setiap masalah selalu mempunyai tantangan dan kesempatan yang besar. Umumnya kita tidak percaya kepada diri sendiri. "siapa saya sesungguhnya". Kita tidak tahu jati diri kita sebenarnya. Kita rapuh, serba ragu - ragu, dan takut menegaskan kehadiran diri kita di masyarakat ataupun untuk kepentingan diri kita sendiri. Teman saya diatas, sayangnya berubah karena dipaksa. Jika dia berubah dengan kesadaran penuh, persiapan hasilnya pasti lebih bagus.

Dikutip dari :
DOREMI
DO REframing Your MIind
Karangan : Wira Arjuna.